Obat Pelangsing yang Aman di Apotik

Obat Pelangsing yang Aman di Apotik
Obat Pelangsing yang Aman di Apotik

Adsenasia – Obat Pelangsing yang Aman di Apotik. Mencari tips diet sehat yang efektif untuk menurunkan berat badan dengan Obat Pelangsing? Mungkin Anda bisa mengikuti beberapa tips diet sehat tanpa olahraga di bawah ini.

Beberapa orang merasa bahwa mengikuti pola makan yang sehat dengan mengatur pola makannya sudah cukup untuk menurunkan berat badan. Belum lagi jika Anda memiliki aktivitas fisik yang menguras energi setiap hari sehingga hasilnya sama seperti olahraga pada umumnya.

Jika Anda suka jalan-jalan saja saat berangkat kerja atau setiap pagi, itu termasuk berolahraga. Untuk itu, Anda perlu mengimbanginya dengan mengikuti tips diet sehat dalam mengelola makanan dan obat Pelangsing.

Siapa Yang Boleh Konsumsi Obat Diet :

Pil diet atau obat pelangsing adalah jenis obat yang mengandung bahan tertentu untuk membantu menurunkan berat badan.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2016 melakukan 28 percobaan obat pelangsing resep untuk mengobati kelebihan berat badan atau obesitas.

Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa ketika seseorang melakukan gaya hidup yang benar, obat pelangsing yang diresepkan oleh dokter dapat meningkatkan kemungkinan penurunan berat badan dalam waktu satu tahun.

Penggunaan obat diet sebenarnya tidak dianjurkan untuk semua orang, namun hanya kondisi kesehatan tertentu yang membuat seseorang diperbolehkan mengonsumsi obat pelangsing.

Dokter biasanya merekomendasikan pil diet untuk orang yang kelebihan berat badan atau dengan indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih, dan memiliki riwayat diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.

Meski sudah mengonsumsi pil diet, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan olahraga dan mengatur pola makan agar penurunan berat badan bisa tercapai secara maksimal.

Jika perlu, Anda dapat dipantau dan dievaluasi oleh orang yang memenuhi syarat, seperti ahli gizi atau ahli gizi.

Obat pelangsing apa saja yang aman dikonsumsi?

Penggunaan obat pelangsing perlu dilakukan secara konsisten. Padahal, butuh waktu lama untuk efek maksimal.

Sama seperti jenis obat lainnya, obat diet juga memiliki efek samping dan dapat menyebabkan reaksi alergi obat.

Beberapa jenis obat pelangsing mungkin memiliki efek buruk pada wanita yang sedang hamil atau berencana untuk hamil, serta ibu menyusui.

Jadi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi pil diet.

Terdaftar di BPOM adalah singkatan dari Lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan. Lembaga ini memiliki tugas yang sama dengan European Medicines Agency (EMA), dan Food and Drug Administration (FDA) dengan tugas utama yaitu untuk mengawasi seluruh peredaran obat-obatan dan makanan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. dan perhatikan nama kandungan yang tertera pada kemasan obat.

Berikut berbagai kandungan obat pelangsing yang aman untuk dikonsumsi.

  1. Orlistat

Salah satu obat pelangsing yang aman adalah orlistat.

Orlistat dapat ditemukan di apotek atau diresepkan oleh dokter.

Obat-obatan yang mengandung orlistat bekerja dengan mengurangi penyerapan lemak sekitar sepertiga dari tubuh Anda.

Konsumsi orlistat bisa dilakukan dalam waktu yang lama.

Efek samping utama dari penggunaan orlistat adalah kram perut, perut kembung yang berlebihan, gangguan pencernaan, dan buang air besar yang tidak terkontrol.

Efek samping ini cenderung ringan dan sementara. Namun, bisa bertambah parah jika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi lemak.

Disarankan agar Anda mengonsumsi vitamin A, D, E, dan K minimal 2 jam sebelum mengonsumsi orlistat.

Ini karena orlistat untuk sementara dapat mempersulit tubuh Anda untuk menyerap vitamin tersebut.

  1. Lorcaserin

Obat pelangsing aman berikutnya adalah lorcaserin.

Lorcaserin adalah obat diet yang bekerja dengan mengirimkan reseptor serotonin tertentu di otak, sehingga mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang.

Konsumsi lorcaserin dapat dilakukan dalam waktu yang lama.

Efek samping yang dapat timbul antara lain sakit kepala, pusing, mual, kelelahan, mulut kering, dan sembelit.

Pada penderita diabetes, mengonsumsi lorcaserin dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah, batuk, dan nyeri punggung bawah.

Hindari minum lorcaserin bersamaan dengan minum obat depresi karena dapat menyebabkan demam dan kebingungan.

Wanita yang sedang hamil atau berencana untuk hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat diet jenis ini.

Jika Anda tidak kehilangan sekitar 5 persen dari berat badan Anda setelah 12 minggu berturut-turut mengonsumsi lorcaserin, dokter Anda mungkin meminta Anda untuk berhenti meminumnya.

Pasalnya, Anda mungkin tidak cocok untuk mengonsumsi obat diet lorcaserin.

  1. Phentermine

Phentermine juga merupakan pilihan obat pelangsing yang aman untuk dikonsumsi.

Phentermine adalah jenis obat diet yang juga bekerja dengan mengurangi nafsu makan.

Mengkonsumsi phentermine hanya bisa dilakukan selama beberapa minggu.

Efek samping dari mengambil phentermine termasuk mulut kering, diare, sembelit, dan mual.

Sementara itu, beberapa efek samping yang serius dari phentermine adalah peningkatan tekanan darah, jantung berdebar, perasaan gelisah, pusing, tremor, insomnia, sesak napas, nyeri dada, perubahan rasa di lidah, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Phentermine tidak boleh dikonsumsi pada malam hari karena dapat menyebabkan insomnia.

Untuk penderita diabetes yang menggunakan insulin, beri tahu dokter Anda sebelum mengonsumsi phentermine. Pasalnya, penggunaan insulin harus disesuaikan.

Hindari mengonsumsi phentermine jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, gagal jantung, atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

Anda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat diet ini jika Anda menderita glaukoma, hipertiroidisme, atau sedang hamil, dan sedang menyusui.

  1. Kombinasi phentermine dan topiramate

Phentermine dan topiramate adalah obat pelangsing kombinasi yang aman yang bekerja dengan mengurangi nafsu makan.

Topiramate dapat akan membuat kamu merasa kenyang, menghilangkan nafsu makan berlebih, dan membakar kalori dalam tubuh.

Beberapa efek samping ringan dari penggunaan phentermine dan topiramate adalah pusing, perubahan rasa di lidah, mulut kering, insomnia, dan sembelit.

Jika Anda tidak mengalami penurunan berat badan sekitar 3 persen setelah 12 minggu berturut-turut mengonsumsi obat pelangsing kombinasi ini, dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti meminumnya.

 

  1. Metamfetamin

Metamfetamin merupakan pilihan obat pelangsing yang aman untuk mengatasi obesitas karena bekerja dengan menekan nafsu makan.

Obat diet jenis ini boleh diberikan oleh dokter hanya jika diet dan olahraga tidak cukup untuk membantu Anda menurunkan berat badan berlebih.

Namun, penggunaan metamfetamin tidak boleh sembarangan.

Pasalnya, metamfetamin merupakan obat perangsang yang kuat dan adiktif yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat orang yang meminumnya.

Oleh karena itu, sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang. Anak-anak yang mengalami obesitas di bawah usia 12 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini

Beberapa efek samping penggunaan metamfetamin adalah peningkatan tekanan darah dan detak jantung, insomnia, dan perasaan gelisah.

Hindari juga mengonsumsi metamfetamin pada malam hari karena dapat menyebabkan Anda sulit tidur.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *