Minuman Rasa Salak

Pengolahan Biji Salak Menjadi Minuman Bernilai Ekonomis

Minuman Rasa Salak
Minuman Rasa Salak

Adsenasia – Minuman Rasa Salak, Tiga mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta, yakni Uray Tri Dinda Bestari, Kaso Rajab, dan Rudi Hidayat berhasil mengolah limbah biji salak menjadi minuman sehat dan ekonomis. Hal ini merupakan realisasi dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan judul “KOPI ZALLAC: Pemanfaatan Biji Salak Sebagai Minuman Sehat” yang diselenggarakan di Kabupaten Sleman pada bulan April hingga Agustus 2019.

Dinda mengatakan, ide inovasi pengolahan benih salak di Turi, Kabupaten Sleman, didasari karena salak merupakan tanaman yang sangat cocok dikembangkan di kawasan Turi. Sampai sekarang, tanaman salak di daerah ini sangat melimpah.

Saat ini harga salak sangat murah karena hasil panen melimpah sepanjang waktu. Berbagai inovasi untuk mengolah buah salak menjadi berbagai makanan telah dilakukan oleh banyak orang. Namun, inovasi pengolahan biji salak masih minim. Hal itulah yang mendorong mereka untuk memanfaatkan dan mengolah biji salak secara kreatif dengan membuat minuman.

Produk ini digagas bersama warga Desa Donoasih, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Dalam pembuatannya, biji kopi salak relatif mudah. Untuk setiap ons serbuk biji salak membutuhkan satu kilogram biji salak.

“Pada tahap pertama pembuatan yaitu dengan membersihkan biji salak dan memotongnya menjadi empat bagian. Irisan biji salak kemudian dijemur hingga kering. Kemudian, panggang selama kurang lebih dua jam sampai terlihat hitam. Setelah itu, biji salak digiling dan diayak hingga siap dikemas,” kata Kaso Rajab, salah satu anggota tim.

Produk ini tergolong unik karena jarang terlihat di pasaran. Hal ini menjadi kendala karena belum banyak yang mengetahui tentang olahan minuman kopi dari biji salak yang memiliki cita rasa tinggi.

Inovasi selanjutnya adalah menciptakan berbagai rasa yang dapat dinikmati oleh semua kalangan dalam segala kondisi. Varian rasa yang diciptakan adalah Fruity Zallac Coffee dan Traditional Zallac Coffee dengan sistem penyajian yang siap disajikan,” ujar Uray Tri Dinda Bestari, team leader.

Varian rasa Fruity Zallac Coffee merupakan campuran biji kopi salak dengan buah-buahan. Sedangkan Kopi Zala Tradisional adalah campuran biji kopi salak dengan jahe. Karena berasal dari bahan alami, tentunya produk ini sangat baik untuk kesehatan. Terutama bagi penderita alzheimer.

Sementara itu Bapak Joko Sutopo S.T, M.Eng selaku pembimbing menyampaikan bahwa produk kopi salak ini sangat unik dan kreatif. Selain tidak banyak beredar di pasaran, ternyata juga sangat baik untuk kesehatan.

“Harapan kita produk ini bisa laris manis dalam penjualannya diharapkan pemasaran nya bisa menjangkau keluar kota bahkan pulau. Dan dengan adanya program kreativitas mahasiswa ini, saya juga berharap mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta dapat mengembangkan potensinya di berbagai bidang dan di berbagai acara yang akan datang,” pungkas Wakil Rektor IV Bidang Kewirausahaan, Kreativitas dan Inovasi menutup wawancara.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *